Sementara Mang Obar mengambil kepala Ivana, wajahnya mencapai lalu
hup…mulut mereka berpapasan, lidahnya menerobos masuk memutarbalikkan lidah Ivana,
dirinya cuma berserah saja menerimanya, sama mata tertutup dirinya kalau menikmatinya lidahnya, bisa jadi dengan cara siuman ataupun enggak ikut berbenturan sama lidah lawannya.
Limabelas menit lamanya batang Peti kemas Usep yang kuat mendobrak faraj
Ivana, runtuhlah defensi Ivana, sekali lagi badannya mengeras lalu
menyingkirkan larutan keibuan membasuh kontol Peti kemas Usep lalu kursi di
bawahnya (maslahat sofanya materi kulit jadi ringan dibersihkan). Ivana merangkul
erat-erat kepala Mang Obar yang lagi mengenyot payudaranya.
Tiba-tiba tampak larutan putih menetes dari selangkangan Ivana, rupanya
Peti kemas Usep pun sudah orgasme. Desahan mereka mulai teduh, keduanya
melemas balik. Terlihat olehku kala Peti kemas Usep membiarkan penisnya, dari faraj
Ivana menitik larutan benih yang sudah berbaur larutan cintanya. Periode
melepas lelah baginya cukup singkat sececah gara-gara Mang Obar langsung merampas
badannya, menindihnya, lalu menghadapkan senjatanya ke ngalau kenikmatan.
Cepat saja badannya mengencangkan naik-turun diatasnya. Ivana menggelinjang
tiap kali dirinya menghentakkan badannya. Kali itu Mang Nurdin lalu Peti kemas
Andang mendekati keduanya buat melihat lebih dekat bagian panas itu.
Mereka menyoraki temannya yang lagi berlomba-lomba diatas raga mantan pacarku
itu sesuai melihat perlawanan olah tubuh saja.
Sesudah itu saya kerugian sedikit bagian gara-gara lagi mengantar Santi
ke kamar mandi, alkisah bagian yang musnah ini kuceritakan menurut
deskripsi Mang Nurdin yang kuanggap setidaknya tepat. Dari kursi, Mang Obar
melabuhkan Ivana ke babut, dirinya bertimpuh di antara peniti Ivana lalu lalu
menyodoknya. Mang Nurdin merunduk supaya dapat mengemut payudara yang
menggiurkan itu. Peti kemas Andang bertimpuh di pinggir kepalanya lalu memurukkan
penisnya ke mulutnya, bersamaan diemut dirinya memegangi payudara Ivana.
https://cannp.ca/forums/users/mariodschweitzer/
hup…mulut mereka berpapasan, lidahnya menerobos masuk memutarbalikkan lidah Ivana,
dirinya cuma berserah saja menerimanya, sama mata tertutup dirinya kalau menikmatinya lidahnya, bisa jadi dengan cara siuman ataupun enggak ikut berbenturan sama lidah lawannya.
Limabelas menit lamanya batang Peti kemas Usep yang kuat mendobrak faraj
Ivana, runtuhlah defensi Ivana, sekali lagi badannya mengeras lalu
menyingkirkan larutan keibuan membasuh kontol Peti kemas Usep lalu kursi di
bawahnya (maslahat sofanya materi kulit jadi ringan dibersihkan). Ivana merangkul
erat-erat kepala Mang Obar yang lagi mengenyot payudaranya.
Tiba-tiba tampak larutan putih menetes dari selangkangan Ivana, rupanya
Peti kemas Usep pun sudah orgasme. Desahan mereka mulai teduh, keduanya
melemas balik. Terlihat olehku kala Peti kemas Usep membiarkan penisnya, dari faraj
Ivana menitik larutan benih yang sudah berbaur larutan cintanya. Periode
melepas lelah baginya cukup singkat sececah gara-gara Mang Obar langsung merampas
badannya, menindihnya, lalu menghadapkan senjatanya ke ngalau kenikmatan.
Cepat saja badannya mengencangkan naik-turun diatasnya. Ivana menggelinjang
tiap kali dirinya menghentakkan badannya. Kali itu Mang Nurdin lalu Peti kemas
Andang mendekati keduanya buat melihat lebih dekat bagian panas itu.
Mereka menyoraki temannya yang lagi berlomba-lomba diatas raga mantan pacarku
itu sesuai melihat perlawanan olah tubuh saja.
Sesudah itu saya kerugian sedikit bagian gara-gara lagi mengantar Santi
ke kamar mandi, alkisah bagian yang musnah ini kuceritakan menurut
deskripsi Mang Nurdin yang kuanggap setidaknya tepat. Dari kursi, Mang Obar
melabuhkan Ivana ke babut, dirinya bertimpuh di antara peniti Ivana lalu lalu
menyodoknya. Mang Nurdin merunduk supaya dapat mengemut payudara yang
menggiurkan itu. Peti kemas Andang bertimpuh di pinggir kepalanya lalu memurukkan
penisnya ke mulutnya, bersamaan diemut dirinya memegangi payudara Ivana.
https://cannp.ca/forums/users/mariodschweitzer/