Kelihatannya Mang Obar kesusahan memuatkan penisnya ke dalam faraj Santi gara-gara ukurannya itu, alkisah dirinya lakukan itu sama aksi tarik-dorong.
“Aakkhh…nggghhh…sakit !” mengeluh Santi memingit rasa sakit, sebaliknya kontol itu belum pun masuk seberinda
“Era lelet gitu sakit sih Neng ?” tutur Peti kemas Andang yang memegangi tangannya bersamaan membarut-barut payudaranya
“Bisa jadi si Neng saja yang memeknya tersesak kali !” jawab Mang Nurdin pringas-pringis.
“Aaaaahhh…” jeritnya masa Mang Obar menghentakkan pinggulnya ke depan sampai penisnya tenggelam seberinda ke dalam ngalau itu.
Kemudian, tanpa sori dirinya menggenjotnya sama garang tanpa menghiraukan komparasi ukurannya sama faraj Santi. Sementara di kiri lalu kanannya kedua orang itu tidak sudah selesai menggerayangi badannya. Mang Nurdin sama mulutnya yang lapang melahap semua susu kanannya yang disedot lalu dikulum sama majuh. Peti kemas Andang melewati raga itu sama lidahnya, bagian-bagian sensitif raga Santi enggak terlewat dari jilatannya. Santi mendesah-desah tidak pasti bersamaan menggeleng-gelengkan
kepalanya, badannya menggelinjang azamat.
Sesaat saja Santi pernah menjangkau kulminasi, badannya meruncing lalu menekuk ke karena, desahannya semakin azamat. Tapi Mang Obar lagi belum muncul, dirinya meningkatkan kedua betis Santi ke bahunya lalu mengencangkan badannya semakin lekas capai memicu isi kecipak. Akibatnya dirinya menggeram lalu meniupkan spermanya di dalam faraj Santi, larutan itu tampak menitik dari teritori itu berbaur sama larutan kewanitaannya.
http://themetagamer.net/forums/user/stanleyarobinson/
“Aakkhh…nggghhh…sakit !” mengeluh Santi memingit rasa sakit, sebaliknya kontol itu belum pun masuk seberinda
“Era lelet gitu sakit sih Neng ?” tutur Peti kemas Andang yang memegangi tangannya bersamaan membarut-barut payudaranya
“Bisa jadi si Neng saja yang memeknya tersesak kali !” jawab Mang Nurdin pringas-pringis.
“Aaaaahhh…” jeritnya masa Mang Obar menghentakkan pinggulnya ke depan sampai penisnya tenggelam seberinda ke dalam ngalau itu.
Kemudian, tanpa sori dirinya menggenjotnya sama garang tanpa menghiraukan komparasi ukurannya sama faraj Santi. Sementara di kiri lalu kanannya kedua orang itu tidak sudah selesai menggerayangi badannya. Mang Nurdin sama mulutnya yang lapang melahap semua susu kanannya yang disedot lalu dikulum sama majuh. Peti kemas Andang melewati raga itu sama lidahnya, bagian-bagian sensitif raga Santi enggak terlewat dari jilatannya. Santi mendesah-desah tidak pasti bersamaan menggeleng-gelengkan
kepalanya, badannya menggelinjang azamat.
Sesaat saja Santi pernah menjangkau kulminasi, badannya meruncing lalu menekuk ke karena, desahannya semakin azamat. Tapi Mang Obar lagi belum muncul, dirinya meningkatkan kedua betis Santi ke bahunya lalu mengencangkan badannya semakin lekas capai memicu isi kecipak. Akibatnya dirinya menggeram lalu meniupkan spermanya di dalam faraj Santi, larutan itu tampak menitik dari teritori itu berbaur sama larutan kewanitaannya.
http://themetagamer.net/forums/user/stanleyarobinson/