Mang Obar langsung mencumbui payudara Ivana yang lagi didekap Peti kemas
Usep, mulutnya berpindah-pindah antara payudara kiri lalu kanan.
“Ooohh…oohhh !!” desahnya kala merasakan putingnya digigit lalu
ditarik-tarik sama mulut oleh Mang Obar.
Tangan satunya di bawah lagi meremasi bungkal pantatnya yang ulet mengenyal,
diremasnya repetitif kali serempak mengelusi peniti mulusnya. Dari dubur
tangannya berkerumun ke faraj, raga Ivana menggentarkan merasakan keburukan
jemari Mang Obar yang membelai-belai klitoris lalu susur kemaluannya. Di
belakangnya, Peti kemas Usep amat getol mencupangi gala, tenguk lalu bahunya.
“Hehehe…tunggang hati nih udah bersimbah gini !” jawab Mang Obar menyingkirkan
jarinya dari faraj Ivana “Emm…lezat pisan !” dijilatinya larutan yang
blepotan di jemari itu
Seterusnya Peti kemas Usep memukau pinggang Ivana, mendudukkannya di pangkuannya
sama membelakanginya, satu tangannya mengambil vaginanya lalu membuka
bibirnya
“Masukin Neng, perlahan !” suruhnya
Ivana tanpa segan menggenggam kontol itu lalu menghadapkan ke vaginanya,
berlanjut dirinya menekan badannya ke bawah sehingga kontol itu tenggelam dalam
vaginanya. Tapi kerena besar kontol itu anyar masuk kepalanya saja, itu
pernah membikin Ivana merintih-rintih lalu bermuka masam memingit sakit.
“Duh…sakit nih Mang, udah benar !” rintihnya
“Waduh, kaku dong Neng seumpama gini mah, marilah dong dikit-dikit tentu dapat kenapa !” tutur Peti kemas Usep
“Kelak pun lezat kenapa Neng, sakitnya selintas saja !” melayani Mang Obar
Sebagian kali Peti kemas Usep menekan raga Ivana pun menghentakkan pinggulnya, alhasil masuk pun kontol itu ke vaginanya, mata Ivana capai berlengas memingit sakit. Peti kemas Usep mulai menggoyangkan badannya
“Arrgghh…uuhhh…parokial amat…lezat !” gemam Peti kemas Usep di selagi kenikmatan penisnya dipijat faraj Ivana.
http://guyfletcher.co.uk/forums/users/davidbblack/
Usep, mulutnya berpindah-pindah antara payudara kiri lalu kanan.
“Ooohh…oohhh !!” desahnya kala merasakan putingnya digigit lalu
ditarik-tarik sama mulut oleh Mang Obar.
Tangan satunya di bawah lagi meremasi bungkal pantatnya yang ulet mengenyal,
diremasnya repetitif kali serempak mengelusi peniti mulusnya. Dari dubur
tangannya berkerumun ke faraj, raga Ivana menggentarkan merasakan keburukan
jemari Mang Obar yang membelai-belai klitoris lalu susur kemaluannya. Di
belakangnya, Peti kemas Usep amat getol mencupangi gala, tenguk lalu bahunya.
“Hehehe…tunggang hati nih udah bersimbah gini !” jawab Mang Obar menyingkirkan
jarinya dari faraj Ivana “Emm…lezat pisan !” dijilatinya larutan yang
blepotan di jemari itu
Seterusnya Peti kemas Usep memukau pinggang Ivana, mendudukkannya di pangkuannya
sama membelakanginya, satu tangannya mengambil vaginanya lalu membuka
bibirnya
“Masukin Neng, perlahan !” suruhnya
Ivana tanpa segan menggenggam kontol itu lalu menghadapkan ke vaginanya,
berlanjut dirinya menekan badannya ke bawah sehingga kontol itu tenggelam dalam
vaginanya. Tapi kerena besar kontol itu anyar masuk kepalanya saja, itu
pernah membikin Ivana merintih-rintih lalu bermuka masam memingit sakit.
“Duh…sakit nih Mang, udah benar !” rintihnya
“Waduh, kaku dong Neng seumpama gini mah, marilah dong dikit-dikit tentu dapat kenapa !” tutur Peti kemas Usep
“Kelak pun lezat kenapa Neng, sakitnya selintas saja !” melayani Mang Obar
Sebagian kali Peti kemas Usep menekan raga Ivana pun menghentakkan pinggulnya, alhasil masuk pun kontol itu ke vaginanya, mata Ivana capai berlengas memingit sakit. Peti kemas Usep mulai menggoyangkan badannya
“Arrgghh…uuhhh…parokial amat…lezat !” gemam Peti kemas Usep di selagi kenikmatan penisnya dipijat faraj Ivana.
http://guyfletcher.co.uk/forums/users/davidbblack/