Boleh jadi gara-gara lejar sesudah seharian mutar-mutar di Putrajaya, tiada kerasa saya tertidur serta anyar bangun kala bell di kamarku bermakna. Saya mengamati jam, tampaknya pernah pukul 18.45. Siapa pun yang hadir? Rekan-teman balik besok setidaknya pula pagi buta gara-gara sebenarnya terlihat diantara mereka yang kepingin mengadu peruntungan di Mendesak.
Oleh bersantai serta sesudah membereskan blus amuk yang saya memakai, saya buka pula pintu kamarku. Semusim saya terkaget serta semacam tiada mengakui mengamati orang yang berdiri di hadapanku.
“Iza..?” cuma itu yang dapat saya ucapkan sembari mengucek-ucek kelopak mataku.
“Kalian rusak. Kok anda tiada memberitahuku jikalau anda hadir ke Malaysia? Lebih-lebih kala anda pernah berposisi di Muara Selut juga, anda tengah terus tiada meneleponku,” wanita itu merepet tetap sembari mendorong tubuhku ke dalam sama tangan merotan dadaku.
“Saya bukannya terencana buat tiada meneleponmu. Namun benar, angka telepon anda musnah kala saya menukar kartu halloku sama navigator 64kb yang dikeluarkan Telkomsel. Saya ganti kartu, gara-gara saya kepingin membangunkan cell banking, sementara kesan buat menggelek angka telepon di kartu anyar itu tiada cukup buat 250 panggilan semacam pada kartu lelet. Saya anyar ingat angka anda tiada terlihat di kartuku, sesudah ingin menelpon anda kala palar meninggalkan ke Malaysia seminggu terus,” ujarku mensyarahkan, sembari menyapu rambutnya yang direbonding.
http://www.thestudiojune.com/forums/users/alysondpare/
Oleh bersantai serta sesudah membereskan blus amuk yang saya memakai, saya buka pula pintu kamarku. Semusim saya terkaget serta semacam tiada mengakui mengamati orang yang berdiri di hadapanku.
“Iza..?” cuma itu yang dapat saya ucapkan sembari mengucek-ucek kelopak mataku.
“Kalian rusak. Kok anda tiada memberitahuku jikalau anda hadir ke Malaysia? Lebih-lebih kala anda pernah berposisi di Muara Selut juga, anda tengah terus tiada meneleponku,” wanita itu merepet tetap sembari mendorong tubuhku ke dalam sama tangan merotan dadaku.
“Saya bukannya terencana buat tiada meneleponmu. Namun benar, angka telepon anda musnah kala saya menukar kartu halloku sama navigator 64kb yang dikeluarkan Telkomsel. Saya ganti kartu, gara-gara saya kepingin membangunkan cell banking, sementara kesan buat menggelek angka telepon di kartu anyar itu tiada cukup buat 250 panggilan semacam pada kartu lelet. Saya anyar ingat angka anda tiada terlihat di kartuku, sesudah ingin menelpon anda kala palar meninggalkan ke Malaysia seminggu terus,” ujarku mensyarahkan, sembari menyapu rambutnya yang direbonding.
http://www.thestudiojune.com/forums/users/alysondpare/