Bokep mesterilkan penis-penis mereka

Endang lalu Peti kemas Usep yang nganggur balik mendatanginya, merekapun ikut berhimpun mengerjai Ivana. Tangan-tangan hitam sembarangan menggerayangi raga gampang itu, terlihat yang mengelus pahanya, terlihat yang meremas payudaranya, terlihat yang memilin putingnya, sebagian diantaranya lagi dikocok penisnya oleh Ivana. Ikat rambutnya pernah terbuka sehingga rambutnya menggerbang sebahu lebih. Pandangan itulah yang kulihat kala muncul dari kamar mandi.

Lebih dari lima menit dirinya sebagai sasaran kopulasi kelima buruhku. Mulanya saya amat menikmati pementasan ini, lebih-lebih kala benih mereka mencerat di badannya, terlihat yang nyemprot di dada, perut, lalu mukanya. Tapi saya mulai merasa sayang kala mereka memaksanya mesterilkan penis-penis mereka sama mulutnya, sebagian sampai-sampai memurukkan mengikat ke dalam mulutnya, saya tertekan turun tangan menyudahinya kala kulihat air matanya mulai menitik. Saya kenal ketika berpacaran denganku dulu dirinya benar enggak betul-betul gemar verbal kopulasi lalu melahap benih, cicik ujarnya, terutama waktu ini sama yang hitam-hitam gitu, tetap saja saya enggak tahan melihatnya dipaksa-paksa capai tersengut-sengut.
“Udah-udah Mang, cukup…tak diperbolehkan diterusin lagi, nangis nih dirinya !” kataku menamatkan mereka
Seterusnya saya sandarkan dirinya di kaki kursi lalu memberinya minum, kulap benih yang membasuh mukanya. Beliau memelukku lalu tersengut-sengut sesegukan, saya melampiaskan memeluknya lalu menenangkannya, enggak hirau lagi sama badannya yang lagi lengket-lengket.
“Duh…ampun sangat Neng, abis mulanya anda kirain Neng nikmatin, ga taunya nangis beneran !” tutur Mang Obar
“Bercakap-cakap, seumpama kenal Neng ga gemar ngemut kontol, anda pun ga maksa, mulanya Neng reaksinya segan sih, jadi anda pun imbuh nafsi” imbuh Peti kemas Usep

https://www.plugins.w-academy.dk/forums/users/joshuajbundy/