Nakal buat orang nunggu saja, mana datangnya basi sangat lagi, namun aha…terbesit satu buah aturan buat menghukumnya, hihihi…saya nyeringai bersamaan mereply SMS-nya
“Gile tlat amt sih, y dah u dtg saja, mngkin msh kburu, kl g kta skalian
mkn multi level marketing saja, okay”
Wow, masa ini Santi lagi menjilati dengan cara bergantian kontol Peti kemas Andang lalu Mang Nurdin yang bertimpuh di sesisi kiri lalu kanan kepalanya. Sementara itu Mang Obar melembai dan menusuk-nusukkan lidahnya ke dalam faraj Santi, rangsangan itu mengakibatkannya kerap mengapitkan kedua peniti mulusnya ke kepala Mang Obar. Sekarang Santi membuka mulut lalu melekapkan kepalanya pada kontol Peti kemas Andang, sesudah masuk ke mulutnya, dirinya mulai
mengulum objek itu sama nikmatnya bersamaan tangan kanannya mengasung lelet kontol Mang Nurdin. Tidak lamban setelah itu Mang Obar membatalkan jilatannya lalu merentangkan peniti Santi lebih lapang, dirinya bersiap memuatkan penisnya.
Santi pun membatalkan sejenak verbal seksnya, melihat kontol yang semakin mendekati susur vaginanya sama berdebar-debar.
“Lelet-pelan yah Mang, aku khawatir sakit abis kontol Mang bongsor gitu !” tutur Santi menunjukkan
“Teduh saja Neng, Gamam ga mau sembarangan kenapa !” hiburnya bersamaan menghadapkan senjatanya ke ngalau senggamanya.
http://bechedaw.com/author/lauramrogers/
“Gile tlat amt sih, y dah u dtg saja, mngkin msh kburu, kl g kta skalian
mkn multi level marketing saja, okay”
Wow, masa ini Santi lagi menjilati dengan cara bergantian kontol Peti kemas Andang lalu Mang Nurdin yang bertimpuh di sesisi kiri lalu kanan kepalanya. Sementara itu Mang Obar melembai dan menusuk-nusukkan lidahnya ke dalam faraj Santi, rangsangan itu mengakibatkannya kerap mengapitkan kedua peniti mulusnya ke kepala Mang Obar. Sekarang Santi membuka mulut lalu melekapkan kepalanya pada kontol Peti kemas Andang, sesudah masuk ke mulutnya, dirinya mulai
mengulum objek itu sama nikmatnya bersamaan tangan kanannya mengasung lelet kontol Mang Nurdin. Tidak lamban setelah itu Mang Obar membatalkan jilatannya lalu merentangkan peniti Santi lebih lapang, dirinya bersiap memuatkan penisnya.
Santi pun membatalkan sejenak verbal seksnya, melihat kontol yang semakin mendekati susur vaginanya sama berdebar-debar.
“Lelet-pelan yah Mang, aku khawatir sakit abis kontol Mang bongsor gitu !” tutur Santi menunjukkan
“Teduh saja Neng, Gamam ga mau sembarangan kenapa !” hiburnya bersamaan menghadapkan senjatanya ke ngalau senggamanya.
http://bechedaw.com/author/lauramrogers/