Penisku serasa diperas oleh penjepit vaginanya, himpitannya semakin lamban semakin santer saja. Akibatnya larutan nikmat itu muncul dibarengi desahan yang jauh, saya juga mengantongi orgasmeku lima detik setelahnya. Benih berbaur lendirnya menetes muncul dari sela-sela vaginanya membasuh selangkangan hamba lalu kursi di bawahnya. Hamba saling berpelukan tersandar malas di kursi, kubelai-belai lampas rambut lalu wajahnya selagi cooling down.
“Gegaran lu imbuh enak nih say, bersihin dong pake mulut, dapat benar ?” pujiku serempak memintanya melaksanakan cleansing service.
“Enggak hendak, lu sorangan saja !” jawabnya bersamaan manyun
“Silakan dong say, lu kan cakap, please sedikit saja, yah…!” mohonku lagi memencet putingnya
“Okay, namun cukup bersihin saja yah, ga lebih” ujarnya bersamaan turun dari pangkuanku
Beliau merungguh diantara kedua kakiku, dipegangnya penisku, setelah itu mulai menjilati sisa-sisa larutan pada penisku sampai bersih. Di tilam situ, Mang Nurdin menyetubuhi Sandra sama ganasnya sama doggie type.
Mata Sandra merem-melek lalu mendesau tidak pasti efek sodokan-sodokan yang diserahkan Mang Nurdin. Mang Obar mendampingi mereka berlanjut bersandar mekangkang di depan Sandra. Tangannya menjenggut rambut Sandra lalu memurukkan penisnya ke dalam mulutnya, tetap saja objek sebesar lalu berdiameter selebar itu enggak muat di mulut Sandra yang cekli.
http://notes.soliveirajr.com/user/profile/10470.page
“Gegaran lu imbuh enak nih say, bersihin dong pake mulut, dapat benar ?” pujiku serempak memintanya melaksanakan cleansing service.
“Enggak hendak, lu sorangan saja !” jawabnya bersamaan manyun
“Silakan dong say, lu kan cakap, please sedikit saja, yah…!” mohonku lagi memencet putingnya
“Okay, namun cukup bersihin saja yah, ga lebih” ujarnya bersamaan turun dari pangkuanku
Beliau merungguh diantara kedua kakiku, dipegangnya penisku, setelah itu mulai menjilati sisa-sisa larutan pada penisku sampai bersih. Di tilam situ, Mang Nurdin menyetubuhi Sandra sama ganasnya sama doggie type.
Mata Sandra merem-melek lalu mendesau tidak pasti efek sodokan-sodokan yang diserahkan Mang Nurdin. Mang Obar mendampingi mereka berlanjut bersandar mekangkang di depan Sandra. Tangannya menjenggut rambut Sandra lalu memurukkan penisnya ke dalam mulutnya, tetap saja objek sebesar lalu berdiameter selebar itu enggak muat di mulut Sandra yang cekli.
http://notes.soliveirajr.com/user/profile/10470.page