My fantasy has come true, begitu kataku dalam nurani. Enggak plong cuma sama melihat sementara yang lain melaksanakan, saya juga mendekati Sandra yang lagi bertingkah lady on prime diatas Endang. Kupeluk dirinya dari belakang lalu kupegang kedua payudaranya yang bergoyang-goyang.
“Gimana San rasanya digangbang sesuai mereka San ?” tanyaku dekat kupingnya
“Garang…mhh…but it surely’s fairly cool…aah !” jawabnya terengah-engah
“Win lu-lu…masukin melalui…uuhh…belakang…yah !”
Mereka selesai singkat sececah supaya saya dapat memuatkan penisku ke dubur Sandra, kudorong badannya ke depan sampai sedikit menelungkup. Saya bermuka masam kala memuatkan penisku ke duburnya gara-gara parokial sehingga rasanya sedikit singkil, perihal yang sesuai juga dirasakan oleh Sandra, tapi sesudah masuk rasanya jadi lezat sangat. Sandra mendesah-desah merasakan dua kontol yang memompa dua lubangnya. Desahannya membanyak hebat gara-gara si Endang menjilati payudaranya yang bergantung itu dijilati Endang dari bawah, sebaliknya rambutnya kujambak sesuai mengemudikan kuda. Tanganku yang satu enggak berdiam bungkam, kadang kala meremas payudaranya, kadang kala mengelus punggung lalu pantatnya, dan sesekali kutampar pantatnya sampai dirinya berkoar.
“More durable…tougher please, Mang pun dong nyodoknya kencengin !”
Detik-detik terakhir menjelang orgasme, aksi Sandra makin beringas saja, sodokanku juga kupercepat selaras yang dimintanya. Akibatnya ditengah sodokan hamba yang belum membuktikan tanda-tanda selesai dirinya orgasme yang ke kian kalinya. Hamba lalu menggenjotnya tanpa mempedulikannya yang pernah kecapean. Pada alhasil saya lalu Endang menyiram badannya sama benih hamba, Endang menyiram dada lalu perutnya, sebaliknya saya menyiram mukanya capai rambutnya pun menyentuh.
http://woodfordsk7.co.uk/forums/users/timothytbenton/
“Gimana San rasanya digangbang sesuai mereka San ?” tanyaku dekat kupingnya
“Garang…mhh…but it surely’s fairly cool…aah !” jawabnya terengah-engah
“Win lu-lu…masukin melalui…uuhh…belakang…yah !”
Mereka selesai singkat sececah supaya saya dapat memuatkan penisku ke dubur Sandra, kudorong badannya ke depan sampai sedikit menelungkup. Saya bermuka masam kala memuatkan penisku ke duburnya gara-gara parokial sehingga rasanya sedikit singkil, perihal yang sesuai juga dirasakan oleh Sandra, tapi sesudah masuk rasanya jadi lezat sangat. Sandra mendesah-desah merasakan dua kontol yang memompa dua lubangnya. Desahannya membanyak hebat gara-gara si Endang menjilati payudaranya yang bergantung itu dijilati Endang dari bawah, sebaliknya rambutnya kujambak sesuai mengemudikan kuda. Tanganku yang satu enggak berdiam bungkam, kadang kala meremas payudaranya, kadang kala mengelus punggung lalu pantatnya, dan sesekali kutampar pantatnya sampai dirinya berkoar.
“More durable…tougher please, Mang pun dong nyodoknya kencengin !”
Detik-detik terakhir menjelang orgasme, aksi Sandra makin beringas saja, sodokanku juga kupercepat selaras yang dimintanya. Akibatnya ditengah sodokan hamba yang belum membuktikan tanda-tanda selesai dirinya orgasme yang ke kian kalinya. Hamba lalu menggenjotnya tanpa mempedulikannya yang pernah kecapean. Pada alhasil saya lalu Endang menyiram badannya sama benih hamba, Endang menyiram dada lalu perutnya, sebaliknya saya menyiram mukanya capai rambutnya pun menyentuh.
http://woodfordsk7.co.uk/forums/users/timothytbenton/